Liputan6.com, Jakarta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi dalam waktu dekat. Kementerian Perhubungan pun terus memaksimalkan persiapannya.
Termasuk menggandeng konsultan kereta api internasional. Ada 2 perusahaan konsultan asal Inggris yang digandeng, yakni The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia. Keduanya akan mengawal persiapan operasional KCJB dan LRT Jabodebek. Kedua transportasi canggih berbasis kereta api ini ditarget beroperasi pada Juni-Juli 2023 mendatang.
Baca Juga
Kerja sama tersebut tertuang dalam komitmen kerja sama (cooperation of commitment/COC) antara Kemenhub dengan PT Mott Macdonald Indonesia dan The Crossrail International. Komitmen itu telah ditandatangani pada Senin (16/1/2023) dan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.
Advertisement
“Kedua proyek ini sedang menuju tahap akhir konstruksi, dan diharapkan kerja sama ini akan memastikan operasional kedua moda transportasi tersebut dapat dilakukan pada tahun ini dengan tingkat keselamatan yang baik,” ujar Menhub Budi, dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).
Menhub Budi mengatakan, Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki pengalaman yang baik dalam membangun infrastruktur perkeretaapian dengan berbagai teknologi dan inovasinya.
“Pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki dapat kita manfaatkan untuk melakukan transfer knowledge dan alih teknologi di bidang perkeretaapian,” tutur Menhub.
Kedua proyek, baik LRT Jabodebek maupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung sama-sama menggunakan teknologi yang tinggi. LRT Jabodebek dikembangkan dengan Communication-Based Train Control (CBTC) dan sistem Grade of Automation (GoA) level 3, yang memungkinkan LRT Jabodebek dioperasikan tanpa masinis. Sementara itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan teknologi GSM-R yang merupakan pertama kalinya digunakan di Indonesia. Perkuat Hubungan Indonesia-Inggris
Kerja sama antara Indonesia dan Inggris khususnya di sektor transportasi sudah terjalin dengan baik. Salah satunya yaitu pengembangan proyek MRT Jakarta melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dilakukan pada 2022 lalu.
“Dengan adanya kerja sama konsultasi praoperasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara,” ucap Menhub.
Turut hadir dalam kegiatan, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, CEO The Crossrail International Paul Dyson, serta President Director PT Mott MacDonald Indonesia Hari Kusharwanto.
LRT Jabodebek Beroperasi Tanpa Masinis
LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.
"Walau tanpa masinis, perjalanan LRT Jabodebek tetap tedapat petugas yang disebut Train Attendant untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat," kata Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardojo, Jumat (13/1/2023).
Advertisement
Angkut 1.300 Penumpang
LRT Jabodebek akan mengoperasikan 31 trainset/rangkaian. Adapun setiap trainset/rangkaian LRT Jabodebek terdiri atas 6 kereta. LRT Jabodebek mampu menganggkut mencapai 1.308 penumpang.
"LRT Jabodebek akan melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27. Nantinya LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap harinya dengan target awal penggunajasa sebanyak 137.000 setiap harinya dan hadir setiap 4 menit di Stasiun Dukuh Atas - Cawang, setiap 8 menit di Stasiun Jati Mulya - Cawang, serta setiap 8 menit di Stasiun Harjamukti - Cawang," jelas Kuswardojo, Jumat (13/1/2023).
Lebih lanjut, nantinya LRT Jabodebek akan melayani masyarakat dengan menghadirkan 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Stasiun-stasiun tersebut terintegrasi dengan moda transportasi lain sehingga memudahkan masyarakat bermobilisasi. Selain itu stasiun LRT Jabodebek tersebar di lokasi yang strategis mulai dari kawasan perumahan, perbelanjaan, hingga kawasan bisnis sehingga memudahkan masyarakat dalam menggunakan LRT Jabodebek.